Sabtu, 26 November 2011

Klinik tanaman IPB layani diagnosa penyakit

Bogor (ANTARA News) - Direktur Klinik Tanaman Institut Pertanian Bogor Dr Suryo Wiyono menyatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya melayani masyarakat dalam mendiagnosa penyakit serta memecahkan masalah-masalah di bidang pertanian.

"Departemen Klinik Tanaman IPB berperan aktif menganalisa dan mendiagnosa penyakit tanaman serta melayani masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah di bidang pertanian. Khususnya dalam menghadapi perubahan iklim yang sangat ekstrem," katanya melalui keterangan tertulis Humas IPB di Bogor, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa Departemen Klinik Tanaman IPB berdiri pada tahun 1979, dan hingga sekarang, terus melakukan penelitian dan kajian terhadap bidang pertanian, yang terkait tanaman.

Mengenai kiat-kiat menghadapi pengaruh datangnya musim hujan yang cenderung bercurah tinggi di Bogor, dalam sebuah acara dialog radio, Suryo Wiyono menyebutkan bahwa ada tiga jenis hama utama tanaman padi, yaitu penggerek batang, wereng coklat dan kresek.

Sedangkan pada sayuran, penyakit yang menyerang cenderung berjenis virus. Contohnya virus yang menyerang tanaman kacang panjang yaitu virus daun kuning, di mana tanaman jadi menguning tapi tampak segar dan kemudian cenderung membusuk.

Sementara pada buah-buahan, penyakit yang menyerang kebanyakan berjenis cendawan. Contohnya, penyakit pada pepaya yang menyebabkan tanaman membusuk.

Menurut dia, tanaman juga mahluk hidup, sehingga membutuhkan perlakuan sebagaimana manusia.

"Bila ketahanan atau imunnya kuat, maka tanaman pun menjadi kuat. Demikian pula apabila kesehatan lingkungannya dijaga atau dipelihara dengan baik, maka tanaman pun menjadi baik dan sehat," katanya.

Ketika ditanya mengenai penanganan penyakit pada tanaman talas yang mengakibatkan pembusukan, ia menjelaskan bahwa untuk mengatasi penyakit tersebut perlu pelancaran drainase, dan menanam talas secara selang seling (rotasi tanaman).

"Jangan terus-terusan ditanam talas. Pupuk kandangnya jangan menggunakan yang baru, tetapi harus yang sudah matang atau sudah disimpan berhari-hari," katanya.

Ia juga mengemukakan bahwa antisipasi hama penyakit janganlah selalu mengandalkan pupuk kimia yang tidak hanya dapat merugikan tanaman itu sendiri, tetapi juga dapat merusak lingkungan dan juga merugikan kesehatan manusia.

"Petani harus membiasakan menggunakan pupuk yang ramah lingkungan," katanya.

Ia memberi contoh penanganan tanaman padi yaitu dengan mencacah jerami yang sudah dipanen, lalu disebarkan kembali pada lahan tanaman sebagai imunitas.

"Jadi, gunakanlah prinsip `sehat tanaman sehat lingkungan`," katanya.

Klinik Tanaman IPB, katanya, menerapkan prinsip itu yang merupakan pengendalian penyakit untuk menyehatkan tanaman, dan juga menyehatkan lingkungan.

Kamis, 10 November 2011

Sesi 1 Seminar 3rd Greenbase

Sabtu, 5 November yang lalu telah dilaksanakan Seminar 3rd Greenbase yang berlangsung di Auditorium Toyib Hadiwijaya. Acara ini dimulai pada pukul 08.00 – 13.00 dan dihadiri kurang lebih 200 peserta. Seminar 3rd Greenbase kali ini bertemakan “Green Economy, Green Environment and Economic Growth” dan dibagi menjadi 2 sesi. Seminar 3rd Greenbase ini dibuka dengan penampilan bermain kecapi oleh Genyas Katalinga yaitu mahasiswi ESL 46. Pada sesi pertama (Green economy) menghadirkan Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M. Si (Guru besar FEM IPB), Bapak Faroby, Kak Faisal (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan dimoderatori oleh Gustav Aulia (Presenter RCTI), pada sesi pertama ini para peserta begitu antusias untuk mengetahui apa Green Economy, maksud dari Green Economy, dampak positif dari Green Economy yang dijelaskan oleh Bapak Akhmad Fauzi, walau beliau hanya menjelaskan selama 20 menit namun begitu banyak pertanyaan yang muncul dari para peserta.

Pada sesi 2 (Green Industry) menghadirkan pembicara M. Fattah Wiyatna, beliau ialah penemu Biomethagreen dan dimoderatori oleh Ka Ellen Paulina Hutagaol yaitu Mapres dari Departemen ESL. Seminar 3rd Greenbase ini juga menghadirkan penampilan akustik Band The Mosquitoez yang membawakan 4 lagu. Selain seminar dan penampilan dari The Mosquitoez terdapat pula 7 buah doorprize. Acara ini ditutup dengan pengumuman pemenang fotografi. Seminar 3rd Greenbase ini mendapat sambutan positif dari para mahasiswa FEM, D3 IPB, dan mahasiswa pascasarjana dilihat dari antusiasme mereka untuk menghadiri seminar 3rd Greenbase ini.